Memasukigerbang masjid kini sudah terkena tiket masuk, tertulis Rp 3.000 untuk tiket masuk, dan Rp 2.000 untuk tiket parkir roda dua. Masjid kapal ini pun menjadi destinasi wisata religi. Masjid kapal sendiri terdiri dari bangunan tiga lantai, dengan panjang kurang lebih 50 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi 14 meter dan berdiri dilahan
AlamatKapal Bosok Serang terletak di kawasan drangong, Desa Curugmanis, Kecamatan Curug, Serang Banten. Informasi telah didapat dari wisata masjid kapal Bosok berjarak 17 kilometer dengan waktu tempuh 41 menit dari pusat kota Serang Banten. Sedangkan peta lokasi kapal Bosok Serang seperti tertera dibawah ini.
MasjidKapal Semarang. (explorewisata.com) Masjid Safinatun Najah terdiri atas empat lantai dan memiliki tiga pintu masuk di sisi kanan dan tiga pintu di sisi kiri. Lantai pertama berisikan ruang pertemuan yang luas. Untuk masuk ke Majid Kapal, kamu perlu membayar tiket seharga Rp 3.000. Rutenya mudah, kok!
Fast Money. › Nusantara›Sembahyang dan Pelesiran di... Masjid Safinatun Najah atau kerap disebut Masjid Kapal di Kelurahan Podorejo, Ngaliyan, Kota Semarang, jadi jujugan warga sembahyang, termasuk saat Ramadhan. Arsitektur kapal diilhami bahtera penyelamat Nabi Nuh. KOMPAS/KRISTI D UTAMISuasana di sekitar Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid yang berarsitektur unik itu didirikan karena pemiliknya terinspirasi dari kapal penyelamat milik Nabi Nuh. Sejak dibangun pada 2015, masjid itu ramai didatangi pengunjung dari sejumlah daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Ramadhan, umat Islam berbondong-bondong mendatangi masjid. Mereka memanjatkan doa agar diberi kekuatan dan kesehatan menjalankan puasa. Di Kota Semarang, Jawa Tengah, ada masjid serupa kapal yang bisa jadi pilihan tempat yang berembus sepoi di antara jendela-jendela bulat menyapu wajah Agus 47 yang sedang berbaring di selasar Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Warga Desa Donorejo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, itu baru saja menunaikan shalat Dzuhur di rumah ibadah yang terkenal dengan sebutan Masjid Kapal tersebut. Di sekitar Agus, puluhan orang juga membaringkan badan di ubin masjid yang adem. Sebagian orang duduk-duduk bersandar di dinding masjid sambil mengobrol atau sekadar melihat-lihat layar itu, Agus berniat melepas penat sebelum menempuh perjalanan sekitar 50 kilometer untuk kembali ke rumahnya. Sabtu pagi, Agus berangkat menggunakan sepeda motor ke Podorejo bersama istri dan anak ketiganya. Mereka datang ke masjid berarsitektur menyerupai kapal itu untuk sembahyang, memohon kesehatan, dan kelancaran dalam menjalani ibadah D UTAMIPengunjung shalat di Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari banyak daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Selain untuk berwisata, pengunjung mendatangi masjid itu untuk sembahyang di masjid-masjid di luar kota sebelum menjalani ibadah puasa sudah seperti agenda wajib bagi keluarga Agus. Tahun lalu, misalnya, keluarga itu mendatangi Masjid Nahdlatul Bahri di Kabupaten Jepara. Arsitektur masjid itu juga disebutnya unik, mirip dengan Masjid Al-Aqsha Menara Kudus.”Berdoa memang bisa di mana saja, tetapi rasanya semakin senang kalau bisa beribadah di masjid yang bangunannya indah. Kebetulan, kebiasaan ini menular ke anak bungsu saya, jadi sekarang ini malah dia yang selalu mengajak jalan-jalan lihat masjid-masjid indah sebelum puasa,” kata Agus saat ditemui, melihat Masjid Safinatun Najah yang dibangun pada 2015 itu, Agus merasa terkesan. Masjid berbentuk kapal yang didirikan di lahan seluas meter persegi itu memiliki panjang 50 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 14 juga Menyambut Ramadhan di Mushala Tertua Kota TegalKOMPAS/KRISTI D UTAMIPengunjung melintas di dekat jendela yang berada di lantai tiga Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah lain, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Normalnya, masjid tersebut dikunjungi hingga orang dalam sehari. Selama pandemi, jumlah pengunjung turun menjadi 150-250 orang per bonus berfotoMasjid yang berdiri di tengah-tengah sawah dan hutan jati itu memiliki empat lantai. Lantai pertama biasanya digunakan untuk beristirahat atau tempat pertemuan, sedangkan lantai dua digunakan untuk shalat maupun pengajian. Lantai tiga masjid yang dicat warna coklat, krem, dan kuning itu digunakan untuk tempat belajar bahasa Inggris dan bahasa Arab. Adapun lantai empat digunakan untuk tempat foto atau melihat Podorejo dari cuaca cerah, pengunjung di lantai empat akan disambut pemandangan hamparan sawah dan hutan jati menghijau dengan atap langit biru. Tak heran jika lantai itu dipenuhi pengunjung yang akan memang bisa di mana saja, tetapi rasanya semakin senang kalau bisa beribadah di masjid yang bangunannya indah. Kebetulan, kebiasaan ini menular ke anak bungsu saya, jadi sekarang ini malah dia yang selalu mengajak jalan-jalan lihat masjid-masjid indah sebelum puasa. AgusAsih 40, warga Kecamatan Mijen, Kota Semarang, adalah salah satu pengunjung yang mengantre untuk berfoto. Ia sudah memegang referensi foto dari ketinggian dengan latar belakang sawah yang ia dapatkan dari sebuah unggahan di Instagram.”Rencananya mau foto seperti ini. Dari lama sudah pengin ke sini, tapi belum ada waktu. Karena hari ini libur kerja, jadi berangkat,” ujar Asih sambil menunjukkan sebuah foto di layar D UTAMIPengunjung berfoto di lantai empat Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Pengunjung masjid itu berasal dari daerah-daerah lain, mulai dari Aceh hingga Kalimantan siang tersebut, Asih datang bersama lima temannya. Kedatangannya itu adalah yang kedua. Sekitar tujuh tahun lalu, Asih pertama kali berkunjung ke Masjid Kapal tersebut. Kala itu, bangunan masjid belum jadi, tetapi pengunjung sudah ramai.”Dulu hanya bisa foto-foto di depan masjid, belum boleh masuk karena belum selesai dibangun. Kanan dan kiri bangunan masih ada sisa-sisa materialnya. Kalau sekarang sudah bagus, rapi dan megah,” berwisata, Asih mengaku ingin menjajal makanan khas Podorejo, yakni tape ketan. Menurut cerita seorang temannya, tape ketan di desa tersebut D UTAMIDeretan pedagang terlihat dari lantai empat Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Pengunjung masjid itu berasal dari banyak daerah, mulai dari Aceh hingga Kaimantan datang bersama keluarga atau rombongan kecil, ada juga pengunjung yang datang bersama rombongan besar. Sigit 35, warga Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, misalnya, datang bersama sekitar 50 orang lainnya.”Saya datang bersama para tetangga satu rukun warga RW. Ke sini naik dua bus ukuran tanggung,” ucap dan tetangganya sengaja datang beramai-ramai dalam rangka menyambut Ramadhan. Dua Ramadhan terakhir, Sigit dan para tetangganya tidak bisa berwisata karena pandemi Covid-19 mengganas. ”Sekarang, kasus Covid-19 mulai turun dan semuanya sudah divaksin, jadi aman,” D UTAMIPengunjung berfoto bersama di lantai satu Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari banyak daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Selain untuk berwisata, pengunjung mendatangi masjid itu untuk gencarnya vaksinasi dan penurunan kasus Covid-19, jumlah kunjungan ke Masjid Kapal meningkat. Sutar 67, takmir Masjid Kapal menuturkan, rata-rata kunjungan dua pekan terakhir mencapai 500 orang per hari. Jumlah itu meningkat dari kunjungan harian selama pandemi berkisar 150-200 orang per pertama kali dibuka pada 2015 hingga sebelum pandemi, rata-rata kunjungan di Masjid Kapal disebut Sutar mencapai orang per hari. Selama pandemi, Masjid Kapal dua kali menutup untuk kunjungan. Penutupan pertama dilakukan pada masa awal pandemi selama tujuh bulan. Adapun penutupan kedua dilakukan selama dua bulan pada awal 2022 saat Covid-19 varian Omicron ini, pengunjung yang masuk ke Masjid Kapal dikenai tarif tiket masuk Rp per orang. Sebagian uang itu disetorkan ke Dinas Pariwisata Kota Semarang dan sebagian lagi untuk membiayai operasional masjid, termasuk membayar gaji karyawan yang mengurus kunjungan D UTAMIWisatawan mengambil mukena sebelum shalat di Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Tiket masuk untuk satu pengunjung Rp kunjungan ditutup, pihak yayasan merumahkan tujuh karyawan yang biasanya mengurus wisata karena tidak mampu membayar gaji mereka. Gaji satu karyawan berkisar Rp 1,5 juta-Rp 2 juta, tergantung tugasnya,” tutur hanya berdampak kepada karyawan Masjid Kapal, penutupan kunjungan juga menyebabkan belasan pedagang di sekitar masjid kehilangan pendapatan. Sebelum pandemi, para pedagang yang rata-rata berjualan tape ketan, es serut, dan bakso itu bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp per hari. Saat sepi pengunjung, mereka paling banyak mendapatkan uang Rp per D UTAMIAnak-anak bermain di lantai tiga Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Selain untuk berwisata, pengunjung mendatangi masjid itu untuk masjid Adapun Masjid Safinatun Najah didirikan oleh seorang bernama Muhammad. Menurut Sutar, Muhammad berasal dari Arab Saudi, tetapi sudah lama tinggal di Kota Pekalongan. Ia memilih membangun masjid berbentuk kapal karena terinspirasi dari kisah Nabi Nuh dan bahtera penyelamatnya. Nama Safinatun Najah juga dipilih oleh Muhammad karena berarti kapal penyelamat.”Abah Muhammad yang dasarnya memang senang dengan kisah tentang kapal Nabi Nuh pernah jalan-jalan ke Afrika dan melihat sebuah masjid berbentuk kapal. Ia kemudian kepingin membangun masjid seperti itu,” ucap menyebut, masjid itu diarsiteki oleh seseorang bernama Slamet yang berasal dari Magelang. Ia merupakan kenalan dari D UTAMIJendela-jendela di Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, dibuka pada Sabtu 2/4/2022 untuk menjaga sirkulasi udara. Masjid berarsitektur menyerupai kapal penyelamat milik Nabi Nuh tersebut ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Normalnya, masjid tersebut dikunjungi hingga orang dalam sehari. Selama pandemi, jumlah pengunjung turun menjadi 150-250 orang per Muhammad mendirikan masjid itu tidak hanya untuk mewujudkan cita-citanya membangun masjid yang bentuknya menyerupai bahtera Nabi Nuh. Sama dengan arti Safinatun Najah, Muhammad ingin masjid itu bisa menyelamatkan masyarakat di sekitarnya.”Berkat keberadaan masjid itu, warga sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid. Tanah-tanah di sekitar Desa Podo Rejo yang dulunya murah, sejak ada masjid itu menjadi semakin mahal,” kata arsitektur masjid itu membuat orang-orang penasaran kemudian datang. Pengunjung yang datang ke Masjid Kapal dari daerah-daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan juga Jelang Ramadhan, Pesanan Kubah Masjid di Tegal MeningkatKOMPAS/KRISTI D UTAMIPengunjung keluar dari Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid yang berarsitektur unik itu didirikan karena pemiliknya terinspirasi dari kapal penyelamat milik Nabi Nuh. Sejak dibangun pada 2015, masjid itu ramai didatangi pengunjung dari daerah-daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul pesohor dan pejabat juga tak mau ketinggalan. Pesohor dan pejabat yang tercatat pernah datang ke Masjid Kapal, antara lain Luna Maya, Tukul Arwana, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, hingga Gubernur Jateng Ganjar masjid-masjid berarsitektur unik turut mendongkrak jumlah wisatawan yang datang di Kota Semarang. Selama Ramadhan, pemerintah setempat berencana memaksimalkan kujungan wisatawan, terutama di tempat-tempat wisata Tugas Kepala Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono menuturkan, berdasarkan aturan, kunjungan wisata saat ini masih dibatasi maksimal 75 persen dari kapasitas. Para pengelola tempat wisata juga diimbau menerapkan protokol kesehatan ketat untuk menekan risiko penularan sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid. Tanah-tanah di sekitar Desa Podo Rejo yang dulunya murah, sejak ada masjid itu menjadi semakin mahal.”Kami juga meminta pengelola tempat wisata segera mengikuti sertifikasi cleanliness kebersihan, health kesehatan, safety keamanan, dan environment sustainability Kelestarian Lingkungan atau CHSE agar pengunjung merasa yakin untuk datang. Selain itu, pemindaian kode garis dengan aplikasi Peduli Lindungi juga perlu dimaksimalkan untuk mengetahui kondisi kesehatan pengunjung berikut status vaksinasinya,” ucap masjid-masjid unik seperti Masjid Kapal terbukti mampu mengundang umat Islam jauh-jauh datang dan bersembahyang. Kekhusyukan ibadah pun dilengkapi beramal dengan jajan di warung-warung juga Lima Masjid Kontemporer Unik di NusantaraKOMPAS/KRISTI D UTAMIPemandangan dari samping Masjid Safinatun Najah, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022. Masjid yang berarsitektur unik itu didirikan karena pemiliknya terinspirasi dari kapal penyelamat milik Nabi Nuh. Sejak dibangun pada 2015, masjid itu ramai didatangi pengunjung dari banyak daerah, terutama saat menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. EditorGREGORIUS MAGNUS FINESSO
Masjid Kapal Semarang memang lagi heboh belakangan ini di media sosial. Hal ini sangat wajar sih, karena selain bentuknya yang unik, hal ini tentu sangat langka. Masjid Kapal Semarang yang viral ini sebenarnya bernama Masjid Safinatun Najah dan berada di Jalan Kyai Padak, Dukuh Padaan, Kelurahan Podorejo, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Masjid Kapal Semarang Masjid Safinatun Najah Image By IG Masjid yang didanai oleh KH Achmad dimana beliau merupakan ulama dari Semarang ini memang terinspirasi dari kapal atau bahtera milik Nabi Nuh AS. Keindahan Masjid Kapal Semarang Masjid Safinatun Najah atau Masjid Kapal ini memiliki luas total meter persegi dan berdiri diatas lahan seluas 7,5 hektar. Untuk pengembangannya, ada beberapa bangunan lain, salah satunya adalah untuk klinik yang berada disebelah kiri dan asrama putri berada dibelakang bangunan utama. Bangunan ini terdiri dari 4 lantai dengan fungsi yang berbeda-beda, untuk yang pertama untuk ruang pertemuan, kedua dan ketiga untuk tempat beribadah, dan untuk keempat sebagai atap sekaligut untuk melihat pemandagan sekitar masjid yang masih sangat asri dan indah. Masjid Kapal Semarang Masjid Safinatun Najah, Image By IG arumwulaningsih Masjid Kapal Semarang ini memiliki 6 pintu utama disamping kanan dan kiri dengan 74 jendela berbentuk bula yang memang mirip sekali dengan bentul kapal raksasa. Yang paling unik adalah adalnya kolam kecil yang mengelilingi Masjid Kapal ini, agar tampak seperti kapal yang berlayar diatas air. Waktu yang paling bagus berkunjung ke Masjid Kapal Semarang adalah saat sore hari, mulai dari perjalanan, kita akan disuguhkan banyak sawah dan hutan, dan puncaknya kita, bakal menikmati indahnya matahari tenggelam atau sunset dari atas Masjid Kapal. Untuk menuju masjid Kapal Semarang ini bisa dibilang gampang-gampang susah, namun jangan kawatir karena memang berada tepat di Jl. Kyai Padak, Podorejo, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Jika memang kesulitan membaca peta atau google maps, jangan ragu untuk bertanya kepada penduduk sekitar. Akses jalan memang masih dibilang agak sempit namun untuk kendaraan roda 4 masih aman kok. Untuk kendaraan umum secara resmi memang belum ada, dan apabila menggunakan busa besar sebelum mencapai lokasi masjid ada jasa antar jemput yang menggunakan colt-elf. Harga Tiket Masuk & Fasilitas Masjid Kapal Semarang Untuk fasilitas bisa dibilang cukup lengkap, mulai dari toilet hingga penjual makanan disekitar Masjid. Untuk Harga Tiket Masuk Masjid Kapal Semarang dikenakan biaya per orang. Untuk parkir motor per motor. Menakjubkan sekali bukan Masjid Kapal Semarang atau Masjid Safinatun Najah ini? Jangan lupa komentar ya.
Masjid Kapal unik di Semarang menawarkan desain tempat beribadah yang unik, berupa kapal besar menyerupai bahtera milik Nabi Nuh AS. Bangunannya terdiri dari empat lantai, dengan tempat sholat di lantai Tiket Rp Jam Operasional 24 Jam, Alamat Jl. Kyai Padak, Podorejo, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah; Map Cek LokasiSemarang memang terkenal dengan sejuta pesona pariwisata yang menarik hati. Tak heran jika wisatawan terus berdatangan, agar bisa menikmati keindahan wisatanya. Salah satu objek wisata yang sedang digandrungi ialah Masjid As Safinatun Najah, Masjid berbentuk Kapal di Semarang. Bentuk masjid yang menyerupai kapal ini menjadi daya tarik yang tak boleh dilewatkan. Simak keunggulan wisatanya Tarik yang Dimiliki Masjid As Safinatun NajahAlamat dan Rute Menuju Lokasi MasjidAktivitas Menarik di Masjid As Safinatun Najah1. Foto Selfie2. Sholat Jamaah3. Berkeliling Area Wisata4. Bersantai di Atap5. Belajar Agama dan BahasaPenginapan Murah di Sekitar MasjidFasilitas yang Tersedia di Masjid Kapal SemarangDaya Tarik yang Dimiliki Masjid As Safinatun NajahImage Credit Google Maps Ayu Puspita SariSebagai tempat ibadah umat Islam, beberapa masjid sengaja dibangun senyaman mungkin. Tujuannya baik dengan menjadikan bangunan masjid daya tarik, agar para jamaah terus memenuhi saf masjid. Namun ada pula masjid yang dibangun untuk tujuan wisata religi, seperti Masjid As Safinatun Najah. Yang mana belakang ini destinasi menjadi buah bibir di kalangan dengan masjid pada umumya, Masjid Kapal Semarang ini memiliki bentuk yang sangat unik. Desain bangunan menyerupai sebuah kapal kayu raksasa, dengan bagian tubuhnya dikelilingi jendela kaca. Sehingga masjid terlihat megah dan kokoh meskipun dilihat dari kejauhan. Bahkan bertambah mewah apabila Anda lihat dari jarak yang cukup bangunan masjid ini mengingatkan pada kisah Nabi Nuh AS. Konon sang Nabi membangun sebuah kapal raksasa atas perintah Allah, untuk menyelamatkan umatnya dari banjir bandang. Alasan inilah mengapa masjid diberi nama Safinatun Najah, yang artimua kapal penyelamat. Masjid berdiri di tengah kolam sehingga kesannya kapal tampak diatas lahan seluas 7,5 hektar, bangunan masjid ini mempunyai luas sekitar meter persegi. Pencetus pertamanya adalah seorang ulama bernama Kyai Achmad, dan mulai merampungkan bangunan sejak tahun 2014. Berkat keunikan eksteriornya, wisata religi ini langsung viral di kalangan pecinta traveling. Bentuk masjidnya menjadi daya tarik yang tak bisa lingkungan sekitar masjid dikelilingi oleh area persawahan dan pepohonan rimbun. Sehingga Anda seolah-olah diajak menyaksikan sebuah kapal sungguhan yang sedang terdampar. Uniknya lagi masjid ini dilengkapi berbagai ornamen kapal, seperti jendela bulat berjumlah sekitar 68 buah. Ada pula buritan dan haluan yang menjadi pemanis agar tampak lebih Credit Instagram Seputar SemarangKetika Anda masuk ke dalam masjid, Anda akan mendapati bangunan yang tersusun atas tiga lantai. Pada lantai pertama, terdapat sejumlah fasilitas umum seperti aula dan tempat wudhu serta toilet lengkap. Sedangkan di lantai kedua disediakan tempat sholat yang cukup luas, kira-kira bisa menampung ratusan jamaah. Di lantai dua ini angin masuk dengan bebas karena jendelanya di lantai tiga bangunan Masjid Kapal Semarang difungsikan menjadi perpustakaan. Rata-rata buku koleksi di perpustakaan ini seputar pengetahuan Islam dan budaya. Ada pula koleksi buku lainnya yang dibaca secara bebas oleh para pengunjung. Hanya saja pihak pengelola masjid belum memberikan informasi lanjutan terkait peminjaman untuk lantai empat dimanfaatkan sebagai atap yang langsung berhadapan dengan panorama alam. Dari atas sini Anda dapat menyaksikan hamparan sawah hijau yang terbentang luas. Apalagi ketika langit cerah pemandangan alam dari lokasi ini semakin asyik dipandang. Ditemani semilir angin sejuk menjadikan liburan kali ini sebagai ajang untuk refreshing sebgai tempat beribadah, Masjid Safinatun Najah juga berfungsi sebagai pusat beragam kegiatan. Sebut saja pondok pesantren yang fokus mengajarkan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Bahkan bangunan ini dirancang sebagai pusat bahasa sekaligus wisata religi. Di sebelah masjid terdapat klinik kesehatan dan asrama khusus para santri yang dan Rute Menuju Lokasi MasjidImage Credit Twitter travelblog_idUntuk mengunjungi objek wisata satu ini, Anda perlu menempuh perjalanan dari Semarang kurang lebih 45 menit. Kemudian ambil jalur menuju kawasan Prof. Dr. Hamka, lalu arahkan kemudi ke Jalan Gondoriyo. Setelah menemukan Lapas Kedungpane Anda langsung ikuti jalan hingga Kelurahan Podorejo. Dari arah kelurahan ini Anda akan menemukan plang penunjuk tepat Anda bisa langsung menempuh jalur perbatasan Semarang-Kendal. Akses jalan masuk menuju ke masjid masih sangat sempit. Hal ini karena lokasi masjid berada di tengah hutan sehingga menjadi keunikan tersendiri. Meskipun rintangan untuk tiba di lokasi wisata cukup menguras tenaga. Namun langsung terbayar begitu menyaksikan panorama alam yang siap menyihir kawasan wisata pada umumnya, Masjid Kapal Semarang juga menetapkan biaya tiket masuk. Pengunjung cukup membayar biaya masuk wisata sebesar 3 ribu, sangat murah untuk semua kalangan. Biaya ini digunakan untuk beberapa pembangunan yang belum selesai. Sehingga tampilan masjid dan sekitarnya akan tampak menarik di mata para Menarik di Masjid As Safinatun NajahImage Credit Twitter piknikdong1. Foto SelfieHampir semua wisatawan yang datang terpesona dengan desain anti mainstream dari masjid ini. Berangkat dari postingan para pengunjung yang pernah berwisata kesini, akhirnya banyak wisatawan yang penasaran. Latar belakang berupa kapal besar menjadi spot favorit untuk berfoto. Jadi bisa Anda jadikan koleksi foto untuk diupload di sosial Sholat JamaahPada bagian lantai dua masjid disediakan tempat untuk melaksanakan ibadah sholat. Di waktu-waktu menjelang sholat, adzan akan dikumandangkan ke seluruh penjuru kawasan wisata. Pengunjung dapat melakukan sholat berjamaah bersama dengan para santri dan wisatawan lainnya. Sehingga Anda tidak hanya berliburu disini, tapi juga menambah kadar iman Berkeliling Area WisataSalah satu kegiatan favorit para pengunjung ialah menjelajahi seluruh bagian kawasan wisata. Anda bisa memulai kegiatan dari area paling bawah masjid, kemudian masuk ke bagian dalam masjid. Ornamen-ornamen yang menghias dinding tempat ibadah ini akan menjadi point of view yang menarik. Bahkan Anda dibuat terkagum dengan ukirannya yang penuh Anda dapat menelusuri setiap lantai, yang mempunyai fasilitas masing-masing. Seperti di lantai tiga terdapat perpustakaan, tempat koleksi buku pengetahuan yang bisa Anda baca. Di lantai yang sama pula ada ruang belajar yang difungsikan untuk para santri menimba ilmu. Untuk kegiatan ini biasanya ada tour guide yang akan menemani Anda berkeliling area Bersantai di AtapMulai lantai pertama hingga lantai ketiga masjid cantik ini difungsikan untuk agenda keagamaan, lain halnya dengan lantai empat yang khusus untuk tempat hiburan. Bukan tempat hiburan dengan banyak wahana, melainkan hanya lahan kosong dengan beberapa kursi beton. Meskipun begitu Anda dapat bersantai sambil merasakan sejuknya angin Kota ketinggian ini Anda dapat melihat lanskap alam yang begitu mengagumkan. Hamparan pemandangan alam yang sangat memanjakan mata. Cocok untuk Anda yang sedang mencari ketenangan untuk liburan. Pengunjung juga dapat berfoto ria di atas atap ini, dengan latar belakang area sawah yang cukup asyik lagi jika Anda menikmati suasana senja dari atap Masjid Kapal Semarang. Anda akan menyaksikan langit biru yang berubah menjadi keoranyean. Semburat senjanya menampilkan pesona yang tak bisa dilewatkan begitu saja. Sambil sayup-sayup mendengarkan adzan maghrib, sehingga suasana yang dibangun begitu Belajar Agama dan BahasaSelain untuk tempat wisata, Masjid Kapal Semarang difungsikan untuk sarana pendidikan agama. Sehingga didirikan pondok pesantren lengkap dengan asrama untuk para santrinya. Jadi para pengunjung bisa sekaligus belajar agama dan bahasa disini. Walaupun hanya satu hari berkunjung Anda tetap dapat mendengarkan cara mengajar para ulama kapada para Murah di Sekitar MasjidImage Credit Google Maps Eka Risty SembiringBisa dibilang objek wisata religi ini tergolong baru di Semarang, jadi tak heran bila pengunjungnya terus membludak. Saking serunya menikmati wisata ini, pengunjung terkadang lupa waktu. Alhasil terlalu larut untuk kembali ke kota, mengingat akses yang dilewati berupa area hutan. Maka satu-satunya solusi adalah mencari tempat banyak akomdasi penginapan yang tersedia, rata-rata berupa tempat menginap kecil yang dikelola masyarakat sekitar. Namun fasilitas yang dimiliki cukup memadai untuk tempat bermalam. Akan tetapi jika Anda ingin akomodasi menginap yang lebih fancy, mungkin bisa menuju ke pusat kota. Disana Anda akan mendapat pilihan hotel yang lebih yang Tersedia di Masjid Kapal SemarangImage Credit Instagram Au YoganantiBanyaknya yang berkunjung setiap hari membuat pihak pengelola wisata memperbaiki berbagai infastruktur. Jadi meskipun termasuk wisata baru, tetapi fasilitas yang tersedia sudah lumayan lengkap. Diantaranya kamar mandi bersih dan wangi, sehingga para wisatawan tidak perlu ragu buang air kecil atau itu lahan parkir cukup luas dan mampu menampung puluhan kendaraan. Kondisi masjid juga selalu bersih serta nyaman untuk tempat beribadah. Tidak ketinggalan warung-warung penjaja makanan dan minuman, yang letaknya agak jauh dari area parkir. Semua fasilitas tersebut dikelola dengan baik, sehingga Anda betah berlama-lama liburan Anda bosan dengan destinasi alam untuk tempat refreshing, maka wisata religi bisa menjadi pilihan yang tepat. Salah satunya berkunjung ke Masjid As Safinatun Najah yang belakangan hits di kalangan para wisatawan. Bentuk masjid berupa kapal besar, yang terinspirasi dari kisah bahtera Nabi Nuh, menjadi daya tarik yang benar-benar menyedot perhatian. Sudah tertarik untuk berkunjung?
tiket masuk masjid kapal semarang